Jakarta, KilasKampus.com – Direktorat Kemahasiswaan, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristek dan Dikti akan menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2016 tingkat nasional. Sedangkan sekarang telah berlangsung KRI tingkat regional yang dibagi atas empat regional dimana pemenang hasil kontes tingkat regional akan dilanjutkan bertanding dalam kontes tingkat nasional yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 Juni 2016 di Surabaya, semulanya di Yogyakarta. Dalam buku panduannya, Dr. Didin Wahidin mengatakan, KRI-2016 diharapkan mampu menjadi wahana untuk unjuk prestasi dalam perancangan, implementasi dan strategi dari mahasiswa Indonesia, sekaligus sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang sarat dengan ide-ide pengembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Menurut Didin, pemenang kontes nasional di Surabaya berpeluang mewakili Indonesia mengikuti ABU Robocon ke-15 di stadion Huamark Bangkok 21 Agustus 2016.  

 

ABU Robocon adalah ajang kontes robot buatan tangan (handmade) yang dibuat oleh para mahasiswa dari berbagai Universitas, Institut, dan Politeknik negara-negara Asia-Pasifik. Kontes ini dilaksanakan sejak tahun 2002, setiap tahun dan kali ini ajang kontes robot mengambil tema “Clean Energy Recharging the World”, yang akan diikuti oleh para mahasiswa Asia dan Pasifik, dimana setiap negara diwakili oleh satu tim dan Indonesia akan diwakili oleh pemenang KRI-2016 di Pakuwon Trade Centre (PTC) Surabaya.

 

Di regional empat yang meliputi Jawa Timur, Kalimantan dan Indonesia Timur, dalam ajang KRI-2016 yang baru selesai, tak terduga tim Ichiro ITS meraih podium pertama dalam Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) dan kembali bertemu dengan Eros dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di final. Walaupun sempat dikalahkan dalam fase grup, membuat Ichiro ITS harus menyusun strategi baru untuk dapat menahan serangan dari robot Eros pada final Sabtu (7/5).

 

Ketika waktu persiapan selama 40 detik, kedua tim memanfaatkan waktu dengan baik dalam persiapan kontes selanjutnya. Kedua tim dari ITS dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pernah bertemu pada KRI-2015 sehingga “pertemuan” kali ini membuat suasana lebih panas lagi. Pada babak pertama, permainan berjalan cukup imbang, Eros dan Ichiro saling menyerang dan membahayakan masing-masing gawang. Namun karena postur tubuh Eros lebih tinggi sehingga membuat Ichiro kewalahan dan harus ekstra hati-hati jika mengalami kontak fisik. Pada menit kedua, robot Eros berhasil membobol gawang Ichiro. Sontak sorak sorai penonton menyambut kemenangan Eros. Tim robotika ITS tak kecewa, mereka masih memiliki optimis menang. Tim Ichiro terus menyerang namun selalu digagalkan oleh tim Eros. Permainan sepak bola robot yang menarik disajikan oleh kedua tim.

 

Ichiro harus bekerja keras untuk menang, dan terus berusaha mengejar ketinggalan dari Eros. Pada babak kedua, Ichiro bermain cukup tenang dan berhasil menggiring bola ke depan gawang Eros. Tapi penjaga gawang Eros berusaha menghalau pergerakan Eros. Namun sayang, karena kondisi lapangan yang menyulitkan membuat Eros terjatuh dan menimpa Ichiro. Tubuh Ichiro yang kecil memiliki kesetimbangan yang lebih baik sehingga tidak sempat ikut terjatuh. Lalu Ichiro menggiring bola ke gawang Eros hingga membuahkan gol. Kembali bergema sorak sorai dari pendukung Ichiro diseluruh gedung Olahraga 45 Politeknik Negeri Jember. Kedudukan 1-1 bertahan hingga turun minum. Karena skor berimbang wasit (juri) mengadakan babak tambahan dengan durasi waktu 2×3 menit. Kedua tim tak mau kalah dan saling berebut bola, tak jarang pula Ichiro dan Eros saling berbenturan hingga terjatuh. Peluang tercipta di babak pertama tambahan yang diawali Ichiro berhasil melewati tiga robot Eros dan mengiring bola sendiri menuju gawang Eros. Sempat membuat wajah penonton tegang ketika Eros berlari mengejar Ichiro yang sudah berada didepan gawang Eros, tapi terlambat karena tendangan Ichiro melesat jauh bola masuk ke gawang Eros. Sontak tim Robot ITS langsung bersorak kegirangan dan skor menjadi 2-1 untuk Ichiro dan bertahan sampai pertandingan babak tambahan usai. Ketika pluit panjang berbunyi sudah dapat dipastikan pemenangnya tim Ichiro ITS Surabaya sebagai juara pertama KRI katagori Robot Sepak Bola Indonesia. Pembimbing Robot Bola, Muhtadin menjelaskan sebelumnya dalam lomba tingkat regional tim ini mendapatkan juara dua. “Kekalahan kami karena perbedaan lapangan yang digunakan. Dalam latihan kami biasa menggunakan karpet tetapi pada saat bertanding menggunakan rumput sintetis sehingga robot tidak bisa maksimal,” jelasnya kepada media online Cendana News yang dikutip KilasKampus.com, Jumat (13/5).

 

Lebih lanjut Muhtadin mengatakan, Ichiro ITS hanya mempunyai tiga robot, meski dalam pertandingan diwajibkan empat robot tetapi kami yakin menang karena ada fitur kerjasama. Ketika ditanya harga robot ITS, Muhtadin menjelaskan, “harga masing-masing robot Rp.160 juta, tambah ketua tim ITS.

 

Tim mahasiswa ITS dalam KRI kali ini akan mengikuti lima kategori, yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Soccer (Bola) Indonesia (KRSBI), Kontes Robot Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, dan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda. Lomba tingkat nasional akan diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 Juni 2016 di Pakuwon Trade Centre (PTC) Surabaya. Tema KRI 2016 berdasarkan masing-masing kategori, tema untuk Kontes Robot ABU Indonesia bertemakan, “Efisiensi Energi Terbarukan”, yang diselaraskan dengan tema “ABU Robocon 2016, tema untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia untuk kategori robot beroda maupun berkaki adalah “Robot Cerdas SAR Pemadam Api”, yang juga menyesuaikan dengan tema “Smart Fire Fighting Robot“, sesuai dengan ketentuan dari Trinity College, Hartford-Connecticut-USA, dan tema kontes Robot Seni Tari Indonesia diberi tema “Robot Penari Topeng Betawi”, tema Kontes Robot Sepak Bola Indonesia adalah “LIGA Sepak Bola Robot Humanoid” yang menyelaraskan dengan tema tahun lalu dari International RoboCup 2015, yaitu “RoboSoccer Humanoid Leaque-Kid Size“.(bd/bal/hil/Olin).