Sebuah kampus, ada seorang mahasiswa baru memulai kuliahnya di Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa itu sedang memulai menimba ilmu berkat beasiswa dari pemerintah. Setiap hari mahasiswa itu berjalan kaki dari rumah menuju kampus sepanjang lima km karena ia berasal dari keluarga miskin. Suatu hari saat ia melintasi suatu lokasi akan dibangun sebuah sekolah. Mahasiswa itu melihat ada tiga orang tukang yang sedang bekerja .
“Pak, sedang mengerjakan apa?”, tanya mahasiswa itu kepada tukang pertama. “Kamu bisa lihat sendiri, saya ini seorang tukang, saya sedang mengerjakan pekerjaan saya sebagai tukang bangunan”, jawabnya.
Lalu mahasiswa itu menanyakan pertanyaan yang sama kepada tukang kedua, “Pak, sedang mengerjakan apa ?”. “Saya sedang membantu membuat gedung sekolah,” jawab tukang kedua. “Kamu lihat saya sedang mengerjakan pekerjaan sebagai tukang saja.”
Lalu mahasiswa itu juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada tukang ketiga, “Pak, sedang mengerjakan apa ?”. Tukang ketiga menjawab, “Saya sedang membangun mimpi untuk anak-anak di daerah ini supaya mereka berani bermimpi lebih tinggi untuk meraih cita-citanya, sehingga anak-anak di daerah ini dapat bersekolah menjadi generasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negaranya.”
Jawaban tukang yang ketiga ini adalah sebuah visi. Wawasan tukang ketiga lebih maju dari dua temannya, dan sebaiknya ketiga orang tukang tersebut menjawab sama pertanyaan mahasiswa dengan memberi visi yang jauh ke depan yang mampu menggetarkan jiwa bagi siapa yang mendengarnya. Tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah pekerjaan yang kita lakukan saat ini untuk mengisi masa depan ?.(bd/kisah inspiratif, kredit foto dari blog Cerita 114)
Recent Posts
- Kisah Tiga Orang Tukang Bangunan
- Buntut Kekerasan Mapala Unisi, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mundur
- Be Strong Human Resources, Indonesia Ready Active Role in ASEAN Logistics Connectivity
- GERAKAN ANTIKORUPSI: TANDATANGAN PAKTA INTEGRITAS SEBATAS DIATAS KERTAS
- Seminar Jurnalistik di FEB Universitas Pancasila Jakarta
- UPI Tambah Tiga Guru Besar
- Guruku Yang Pilu, Korban Kekerasan Di SMKN 2 Makasar
- Sekolahku Sayang, Guruku Malang
- ITS Kembali Ikut Kompetisi Kapal Tenaga Surya Di Jepang
Leave a comment