Berita
Dies Natalis Fakultas Keperawatan Unand Ke-XVII 2016

Padang, KilasKampus.com – Fakultas Keperawatan Unand memperingati Dies Natalies Ke-XVII Senin (9/5), di Convention Hall Universites Andalas Limau Manis Padang. Orasi ilmiah disampaikan Dr. Yulastri Arif, S.Kp., M.Kes dengan judul, “Membangun Karakteristik Pemimpin Keperawatan Indonesia Yang Futuristik Sebagai Langkah Menghadapi Tantangan Global”. Hadir dalam acara Dies tersebut, Rektor Unand, Wakil Rektor, dan segenap civitas akademika Fakultas Keperawatan, serta undangan lainnya.

 

Dalam orasi ilmiah, Dr. Yulastri menjelaskan bahwa kini profesi keperawatan dihadapkan pada berbagai peluang dan tantangan baik tantangan yang berasal dari internal maupun tantangan dari eksternal. Menurut Yulastri, tantangan internal yang dimaksud berupa tuntutan terhadap perkembangan ilmu keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, praktek keperawatan, serta jenjang karir perawat di pelayanan. Sedangkan, tantangan yang berasal dari eksternal berupa registrasi setiap perawatan, lisensi, sertifikasi, dan implementasi yang diamanatkan dalam Undang-undang nonor 38 tahun 2014. Selain itu, perubahan pola penyakit, peningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban, serta perubahan kebijakan pemerintah yang mengarah pada globalisasi.

 

Lebih lanjut Dr. Yulastri menawarkan solusi terhadapan tantangan yang dihadapi profesi keperawatan dimasa yang akan datang adalah perlu keberanian untuk berbuat dan berubah kearah yang lebih baik. Keberanian bukan berarti tidak takut terhadap semua hal tetapi kemenangan dalam mengatasi ketakutan pada diri sendiri. “Disamping tantangan profesi tetapi memiliki peluang yang cukup besar”, tambah orator ilmiah yang disampaikan dalam Dies Natalis Fakultas Keperawatan Unand.

 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, permintaan tenaga kesehatan Indonesia di luar negeri meningkat dan perawatan profesi yang menduduki porsi kebutuhan terbesar dengan perkiraan tingkat permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Yulastri menambahkan, dalam membangun karakteri kepemimpinan perawat adalah langkah awal dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang global yang ada. Perawat dengan kepemimpinan futuristik akan memiliki pola berfikir kedepan. Untuk itu seorang perawat perlu kreatif dan tak mudah putus asa, serta senantiasa mencari terobosan-terobosan baru untuk kemajuan dan kesejahtraan bagi orang-orang yang dipimpinnya termasuk pasien.

 

“Ada dua pemimpin yang diharapkan perawat untuk bisa memiliki kemampuan “futuristic thinking”, yaitu pemimpin garda depan dan pemimpin garda belakang. Pemimpin garda depan sangat penting untuk mengkaji, merencanakan, dan melaksanakan layanan keperawatan berkualitas dan meruapakan pintu gerbang pelayanan keperawatan. Sedangkan pimpinan garda belakang terkait dengan bagaimana menjaga keseimbangan dengan pemerintah dan profesi lainnya,” tambahnya.

 

Diakhir orasi ilmia tersebut, Dr. Yulastri mengutip sebuah kalimat mahasiswa keperawatan, seseorang bertanya, ”apakah anda perawat ?”. Perawat menjawab, “seberapa banyak aku dapat memegang tangan mu, ketika engkau kesakitan, seberapa banyak aku menggunakan mata ku untuk menolong ayah mu yang tak bisa melihat, seberapa banyak waktu tidur malam ku, ketika aku gunakan untuk menjaga keluarga mu yang mengerang kesakitan, dan itulah pendapatan ku”.(bd/Humas Unand)

About the author

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 4 =

CONTACT US

[email protected]

Jln. Perumahan Kayu Manis Residence No.D8. Kelurahan Kayu Manis. Kota Bogor 16169