Jakarta, KilasKampus – Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Muhammad Nasir, Senin (7/3), di Jakarta mengungkapkan, berdasarkan data 2010-2014, terdapat lebih 700 inovasi dari penelitian yang didanai pemerintah melalui Kemenristek dan Dikti, tetapi yang dimanfaatkan oleh industri tak lebih dari 10 jari. Oleh sebab itu, riset di Perguruan Tinggi mulai dipantau kesiapan teknolginya. “Perguruan Tinggi yang sudah siap teknologinya untuk masuk ke industri diberi fasilitas,” tambahnya.
Hal tersebut disampaikan Menristek dan Dikti, pada saat hadir menyaksikan penandatanganan kontrak dengan enam PTN berbadan hukum yang terpilih dalam program Inovasi PT di Industri tahun 2016.
Seharusnya riset di Perguruan Tinggi jangan sampai terhenti di publikasi ilmiah. Riset inovatif yang dihasilkan diyakini potensial memberi dampak langsung kepada peningkatan ekonomi masyarakat serta mendorong kemandirian bangsa.
Pada tahun ini, Kemenristek dan Dikti mendanai hilirisasi tujuh inovasi dari enam PTN. Setiap PTN mengembangkan kerjasamanya dengan industri, atau PT, ataupun lembaga penelitian lain hingga pemerintah daerah. Ketujuh inovasi yang siap dihilirisasi yakni start up industri benih padi Institut Pertanian Bogor (IPB), atau IPB 3S untuk mendukung swasembada pangan nasional, hilirisasi produk alat kesehatan unggulan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), atau technomed factory, dan produksi biodesel dari Universitas Indonesia (UI). Selain itu, pengembangan itu pengembangan industri pembibitan sapi lokal berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Maiwa Breeding Centre Universitas Hasanuddin (Unhas), dan konsep inovasi desain fish carrier 30, 60, 200, dan 300 gross ton dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Sedangkan Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki dua inovasi, yakni perangkat base station dan smartphone 4G, dan pengembangan dan produksi radar nasional.
Menurut Direktur Jendral Penguatan Inovasi Kemenristek dan Dikti, Jumain Appe, dukungan program inovasi PT di Industri bersifat tahun jamak. Tahun depan, dukungan diberikan untuk 23 inovasi.”Kami sudah sampaikan ke Bapenas agar dapat diberi dukungan dana,” tambahnya.
Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, PT ikut berkontribusi menyelesaikan persoalan bangsa supaya nantinya tidak tergantung pada sapi impor. Selain itu, PT ikut membantu peningkatan kesejahtraan peternak. Dalam kesempatan itu, Rektor UI Muhammad Anis mengatakan, riset PT yang dimanfaatkan industri mendorong peneliti untuk terus berkarya. “Kita harus memperjuangkan kemandirian bangsa dengan memperkuat inovasi,” tambahnya. (bd/Kompas/DetikNews)
Related Post
Recent Posts
- Kisah Tiga Orang Tukang Bangunan
- Buntut Kekerasan Mapala Unisi, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mundur
- Be Strong Human Resources, Indonesia Ready Active Role in ASEAN Logistics Connectivity
- GERAKAN ANTIKORUPSI: TANDATANGAN PAKTA INTEGRITAS SEBATAS DIATAS KERTAS
- Seminar Jurnalistik di FEB Universitas Pancasila Jakarta
- UPI Tambah Tiga Guru Besar
- Guruku Yang Pilu, Korban Kekerasan Di SMKN 2 Makasar
- Sekolahku Sayang, Guruku Malang
- ITS Kembali Ikut Kompetisi Kapal Tenaga Surya Di Jepang
Leave a comment