Jakarta, KilasKampus – Mobil hemat energi tim “Sapu Angin” dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur menjuarai kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2016, di Filipina, Minggu (6/3). Event yang berlangsung di Filipina 6 Maret 2016 merupakan lomba kendaraan konsep dan eksprimental dengan desain bodi penggerak kemudi, dan mesin yang konsumsi bahan bakarnya paling irit. Tim Sapu Angin ITS telah menjuarainya sampai enam kali berturut-turut di sejumlah lomba yang digelar di berbagai Negara di Asia dalam enam tahun terakhir sejak tahun 2010. Diantaranya ITS juara pertama dalam lomba yang sama di Manila, Filipina tahun 2015. Kemudian tim Sapu Angin ITS kembali menang di Sirkuit Sepang Malaysia, dan Jepang. Kemenangan yang ke-enam dalam kompetisi ini, Sapu Angin diundang untuk mengikuti kejuaraan Shell Eco Marathon Europe World Class Driver di Inggeris. “Kemenangan ini dramatis karena tim Sapu Angin sempat dinyatakan illegal dan harus mengulangi lomba. Pasalnya, ban yang digunakan dinilai tak sesuai dengan persyaratan,” kata Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Bambang Pramujati, Senin (7/3). “Saat itu sempat ada insiden pada race kedua, dimana saat tim ITS berhasil mencapai konsumsi bahan bakar 301 km per liter. Capaiannya melebihi rekor kejuaraan serupa di Eropa beberapa tahun lalu,” tambah Bambang. Dia menduga ada ulah dari perwakilan Eropa karena rekor Eropa sudah dilampaui oleh tim Sapu Angin ITS, sehingga mereka meminta ban harus diganti dengan ban biasa dan tim ITS harus mengulang lagi semua perlombaan dari awal. “Anak-anak saat itu sempat putus semangat dan marah karena merasa “dijahili” oleh panitia perwakilan Eropa. Anak-anak sempat berfikir untuk mogok dan mengajak seluruh tim yang berasal dari Indonesia untuk memboikot hingga akhirnya kami mengulang perlombaan sejak awal,” tambah Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS tersebut. Tim Sapu Angin menggunakan ban yang bisa mengurangi tahan gulir (rolling resistence), dan dapat membuat kendaraan mampu menempuh jarak 301 km untuk satu liter bahan bakar. Karena diprotes, kemudian ban diganti dan kendaraan dapat menempuh jarak 250 km per liter. Atas prestasi yang telah diraih tim Sapu Angin, berbuah undangan mengikuti untuk pertama kali ke London bertanding melawan para juara dari benua Eropa dan Amerika Serikat dalam SEM Europe dan World Class Driver Competition mendatang. Tim Sapu Angin di Surabaya hari ini, Selasa (8/3) akan disambut Rektor ITS dan bersama piala akan diarak mengelilingi kota Surabaya dimulai dari Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya menelusuri Jalan Ahmad Yani, Raya Darmo, Basuki Rachmat, Viaduc Gubeng, PDAM Surabaya, Dharmahusada, Dharmahusada Indah Raya, Bunderan ITS, dan berakhir di Rektorat ITS. (bd/Metrotvnews.com/Kompas)
Related Post
Recent Posts
- Kisah Tiga Orang Tukang Bangunan
- Buntut Kekerasan Mapala Unisi, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mundur
- Be Strong Human Resources, Indonesia Ready Active Role in ASEAN Logistics Connectivity
- GERAKAN ANTIKORUPSI: TANDATANGAN PAKTA INTEGRITAS SEBATAS DIATAS KERTAS
- Seminar Jurnalistik di FEB Universitas Pancasila Jakarta
- UPI Tambah Tiga Guru Besar
- Guruku Yang Pilu, Korban Kekerasan Di SMKN 2 Makasar
- Sekolahku Sayang, Guruku Malang
- ITS Kembali Ikut Kompetisi Kapal Tenaga Surya Di Jepang
Leave a comment