Inovasi
Merubah Energi Mekanis menjadi Energi Listrik di Untag Surabaya

 Surabaya, KilasKampus – Hukum kekekalan energi mengatakan, energi listrik yang masuk sama dengan energi mekanik yang dikeluarkan ditambah dengan energi yang diubah menjadi panas dan energi yang tersimpan di medan magnet. Hukum kekekalan energi tersebut yang digunakan sebagai dasar konversi energi oleh dua mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945, atau lebih dikenal dengan UNTAG Surabaya.

Berdasarkan hukum itu pula, dua mahasiswa Teknik Elektro Untag, Radityo Jalu Atmojo dan Saiful Efendi berhasil menciptakan sumber energi listrik yang berasal dari gerakan (energi mekanis) anak tangga. Temuan ini dapat digunakan sebagai energi alternatif pembangkit energi listrik di tengah krisis energi yang melanda Indonesia.

Menurut Radityo Jalu Atmojo, selama ini penggunaan minyak sebagai sumber bahan bakar untuk pembangkit energi listrik masih sangat tinggi sehingga mendorong kami untuk mencari energi alternatif sebagai pembangkit lsitrik. “Fenomena ini yang membuat saya mencari ide, bagaimana menciptakan sebuah alat yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri dan tentu rama lingkungan,” jelasnya di kampus Untag Surabaya, Jumad (12/2).

Radityo lanjut menuturkan, pertama kali ide ini timbul ketika melihat anak tangga di gedung parkir baru Untag yang cukup banyak namun belum satu pun yang dapat menghasilkan energi alternatif untuk mengurangkan pemakaian listrik yang dibutuhkan untuk penerangan area parkir tersebut. Lebih lanjut Radityo menjelaskan,  prinsip kerjanya adalah konversi energi mekanis menjadi energi listrik, dimana gerakan pijakan anak tangga yang menggunakan gaya pegas bergerak naik turun dari pijakan anak tangga yang berfungsi sebagai penggerak utama roda gigi dan merupakan sumber energi mekanis ke generator DC sebagai alternator penghasil listrik.  Mekanisme dan perancangan alat tersebut tetap menggunakan ukuran standar seperti hal sebuah tangga yang ergonomis selain aman digunakan dan tidak mudah lelah saat digunakan. Anak tangga, ukuran dan kemiringannya standar dengan sudut 40 – 45 derjat sehingga tetap mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan pemakainya.

Sedangkan posisi pegas diletakkan di bawah setiap sisi pijakan anak tangga yang digabungkan dengan roda gigi yang posisinya vertikal. Jumlah roda gigi (gear) yang cukup banyak ini saling terhubung satu dengan yang lain dan ditransmisikan menggunakan rantai untuk menggerakkan roda gigi utama yang posisinya berada satu poros dengan alternator DC tersebut sebagai pembangkit listrik. (bd/luk) 

About the author

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CONTACT US

[email protected]

Jln. Perumahan Kayu Manis Residence No.D8. Kelurahan Kayu Manis. Kota Bogor 16169